Pada-Mu

Padamu langit fajar.
Sesaat sebelum matahari berpijar.
Saat cahaya menghorison pada garis cakrawala.
Ketika asa dan cita mengudara.
Kupandang dunia dengan semangat membara.
Kutitipkan satu doa.
Rabbana aatinaa fiddunya hasanah.
(Ya Rabb berilah aku kebaikan di dunia)

Padamu langit senja.
Sesaat setelah matahari sirna.
Pertemuan terang dan gelap alam raya.
Orange, jingga, mempesona.
Hingga kusadar, dunia tak selalu indah.
Penuh tipu daya dan fana.
Maka, kubisikkan doa berikutnya.
Wafil aakhiroti hasanah.
(Dan berilah aku kebaikan di akhirat)

Padamu langit malam.
Ketika matahari sempurna tenggelam.
Saat gelap mendekap semesta alam.
Bintang gemintang membentuk formasi.
Sang rembulan pun menghiasi.
Kuhembuskan doa pamungkas.
Wakina adza bannaar
(Serta jauhkanlah aku dari api neraka-MU)

Pada-Mu wahai Sang Pemilik Langit.
Dari fajar, senja, hingga malam hari.
Begitulah waktu bertransformasi.
Hingga sampailah kita pada negeri abadi.

Pada-Mu wahai Sang Pemilik Langit.
Kelak jika telah habis waktuku disini.
Saat fajar, senja, atau malam hari.
Berikanlah aku akhir yang indah.
Khusnul khotimah.


Ilustrasi by : google image



#OneDayOnePost
#HariKeDuaBelas
#KeepWriting





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Mind map dan Outline (Ide 1)

Masih Rajin Menulis Diary? Kenapa Tidak!

Cincin Untuk Dilla (Bag 6)