Hanya Tentang Selera
Sejak memutuskan merantau ke Malaysia aku merasa agak sedikit ketinggalan tentang film-film yang lagi booming di Indonesia. Maksudnya film produksi tanah air, bukan film import. Karena bioskop di Malaysia hanya memutar film lokal (film produksi Malaysia) dan film yang masuk dalam jajaran film Internasional. Dulu tahun 2013 saat 5 cm baru dirilis, sedih sekali rasanya tidak berkesempatan nonton di bioskop. Beberapa teman memposting foto tiketnya ke media sosial, beberapa lagi bahkan mengulas review film itu secara lengkap. "Rugi kamu gak nonton Deasy, film ini bisa nambah rasa nasionalisme loh," ungkap seorang teman berapi-api. Apa yang bisa kulakukan? Tidak ada, selain sabar menunggu filmnya keluar di YouTube . Pasif banget kan? Hal yang sama juga terjadi pada film yang berasal dari novel yang sudah kubaca. Seperti Assalamualaikum Beijing (Asma Nadia), Surga Yang Tak Dirindukan (Asma Nadia), Pesantren Impian (Asma Nadia), 99 Cahaya di Langit Eropa (Hanum Salsabila Rai