Rasanya Baru Kemarin

Rasanya baru kemarin.
Tangan lembut perempuan itu.
Perlahan mengusap kepalaku.
Tubuh gagah lelaki itu.
Begitu erat mendekapku.
Serentak mereka berseru.
"Hati-hati di tanah rantau.
Jangan pernah tinggalkan lima waktumu."

Rasanya baru kemarin.
Kita berkumpul di GOR Merdeka.
Saling memeluk dan berkata
"Sukses selalu kawan, jangan pernah saling melupa"
Derai air mata.
Mengiringi purnawiyata SMA.

Rasanya baru kemarin.
Belajar naik sepeda bersama ayah.
Menyusun puzzle bersama bunda.
Memanjat pohon jambu tetangga.
Bermain lumpur saat hujan tiba.

Rasanya baru kemarin.
Mengaji ke TPQ bersama-sama.
Terbata mengeja huruf hijaiyah.
"Alif, Ba', Ta" bimbing ustadzah.

Rasanya baru kemarin...
Kalimat ini tak akan pernah habis
Mengungkap detik-detik kenangan.
Sepotong episode hidup anak manusia.

Hingga kita tersadar.
Tubuh menjelma sosok dewasa.
Usia yang tak lagi serupa.
Terlena, terperdaya dunia fana.
Demi masa.
Sesungguhnya manusia.
Berada dalam kerugian yang nyata.
Tertulis indah dalam kitab suci kita.
Al Asr, Tidakkah kau sudi merenungkannya?


#OneDayOnePost



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Mind map dan Outline (Ide 1)

Masih Rajin Menulis Diary? Kenapa Tidak!

Cincin Untuk Dilla (Bag 6)