Sang Penulis Nama
Aku ingin menulis namamu.
Pada benang fajar yang memutus malam.
Ketika remang mentari melenyapkan gelap.
Ketika Adzan Subuh membangunkan semesta.
Aku ingin menulis namamu.
Pada mentari Dhuha yang menghapus embun.
Pada ranting patah selepas hujan.
Saat pelangi berbaris di cakrawala.
Aku ingin menulis namamu.
Pada langit jingga di batas senja.
Pada debur ombak di bibir pantai
Pun pada gunung yang menjulang langit.
Namun...
Tanganku tak kuasa menulis.
Penaku tak dapat mengeja namamu.
Sosok yang tak terdefinisi oleh inderaku.
Maka...
Biarkan DIA yang menulis namamu.
Di jalan panjang yang begitu rahasia.
Jalan takdir hidup kita.
Biarkan DIA yang menulis namamu.
Di lauhul mahfudz-NYA.
Melaka, 10 Ramadhan 1437H.
Pada benang fajar yang memutus malam.
Ketika remang mentari melenyapkan gelap.
Ketika Adzan Subuh membangunkan semesta.
Aku ingin menulis namamu.
Pada mentari Dhuha yang menghapus embun.
Pada ranting patah selepas hujan.
Saat pelangi berbaris di cakrawala.
Aku ingin menulis namamu.
Pada langit jingga di batas senja.
Pada debur ombak di bibir pantai
Pun pada gunung yang menjulang langit.
Namun...
Tanganku tak kuasa menulis.
Penaku tak dapat mengeja namamu.
Sosok yang tak terdefinisi oleh inderaku.
Maka...
Biarkan DIA yang menulis namamu.
Di jalan panjang yang begitu rahasia.
Jalan takdir hidup kita.
Biarkan DIA yang menulis namamu.
Di lauhul mahfudz-NYA.
Melaka, 10 Ramadhan 1437H.
Menulis nama di buku nikah keren kali yah hehe
BalasHapusMenulis nama di buku nikah keren kali yah hehe
BalasHapus