Catatan Hati Di Antara Tetes Air Mata Kerinduan

Sebenarnya hari ini sama saja seperti hari-hari lainnya, nothing special. Hanya saja ketika membuka timeline pagi tadi ada banyak postingan tentang hari ibu. Oh that's true ini 22 Desember ya ? (Hampir lupa karena hari ibu di Malaysia jatuh pada bulan Mei)

Hari ibu di Indonesia dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional ( Karena latar belakang sejarah - baca buku "Gara-gara Indonesia karya Agung Pribadi). Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain seperti Australia, Canada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Taiwan, Hong Kong, hari ibu dirayakan pada hari minggu di pekan ke dua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur tengah hari perempuan Internasional / International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Saya adalah orang yang konsisiten merayakan hari ibu sejak kecil. Kalau tidak salah mulai kelas 6 SD (Sekolah Dasar) saya selalu berpartisipasi merayakan hari ibu. Mengumpulkan uang saku untuk membeli hadiah buat ibu adalah hal yang menyenangkan lho. Sederhana saja, sesuaikan dengan kemampuan, pita, kuncir rambut, sandal jepit,gantungan kunci ( yang ada tulisannya I Love Ibu) adalah benda-benda yang pernah saya hadiahkan untuk ibu. Lalu ketika mulai agak besar, saat sudah masuk usia SMA (Sekolah Menengah Atas) saya mulai memikirkan memberi hadiah yang lebih bermanfaat untuk ibu. Seperti dompet, baju, jilbab, & handbag. Biasanya setelah shalat isya' baru aku memberikannya sambil mengucapkan " mbak Winda sayang ibuk" lalu memeluknya erat sambil cipika cipiki. Tahun-tahun berikutnya adik-adikku juga ikut menirukan kebiasaan ini dengan gaya persis seperti kakaknya 😊. "Uky sayang ibuk" "Meisy sayang ibuk" ungkap kedua adikku bergantian.

Aku tahu saat itu sebenarnya ibu tengah menahan air mata haru atas segala ucapan dan doa-doa dari kami semua. Tapi seperti yang sudah-sudah, ibu hanya tersenyum sambil mengucapkan "matur suwun mbk winda, mas uky, Meisy." Lalu memeluk kami bertiga.

Setelah itu biasanya ibu akan memasak mie goreng dalam satu nampan besar dan kami makan bersama-sama. Saling melingkar, saling berebut. Ah benar-benar unforgettable moment.

Kini, sudah 3 kali hari ibu tak pernah memeluk beliau, tak pernah menyaksikan adik-adikku mengucapkan kata "sayang ibuk". Tak pernah berebut makanan bersama. Ya Allah jaga & lindungilah mereka.

Ya, sekarang merayakan hari ibu hanya terbatas pada telpon-telpon yang kadang berujung air mata. Walau jauh, aku tahu ibu selalu memelukku lewat doa-doa di ujung sajadahnya.

Saat aku telpon tadi suara ibu nampak ceria, bukan karena hadiah dari adik-adikku, apalagi hadiah dariku ? Hemh sudah 3 kali hari ibu tak pernah membelikan something untuk ibu. Ibu nampak ceria karena sebentar lagi anak sulungnya ini akan pulang kampung. Hemh bahagia tak terkira, tak sabar rasanya.

"Udah dulu ya buk, pulsaku udah mau habis ni,  kirim salam untuk semuanya, Assalamualaikum.." "Jangan lupa sholat ya  mbak Win, jangan lupa makan.. waalaikumsalam." Klik telepon kumatikan. Selau 2 hal itu yang diingatkannya pada setiap akhir percakapan telepon-teleponku. Ya, Jangan lupa sholat dan jangan lupa makan. Kadang aku terpikir, kenapa bukan "jangan lupa mandi ya?" Hehe 😊

Last sekali, malam ini sebelum beranjak tidur, saya ingin mengajak teman-teman mengucapkan 2 kata "terimakasih" dan "maaf" kepada ibu masing-masing. Jika dekat ucapkan secara langsung, peluk beliau,  cium tangannya. Jika jauh telepon beliau, jika memungkinkan bisa lewat skype, video call dll( sesuaikan situasi dan kondisi). Jangan cuma buat status di sosmed, padahal ibu kita tidak punya akun sosmed.
Untuk teman-teman yang ibunya telah tiada, jangan bersedih. Kalian punya hadiah yang sangat berharga untuk ibu tercinta, yaitu doa. Doa anak yang sholeh. Bukankah itu salah satu amal jariyah ? Yang akan terus mengalir pahalanya walaupun seseorang itu telah tiada ?

Sebelum mengakhiri note ini mari kita pejamkan mata sebentar. Bayangkan wajah ayah ibu kita. Hadirkan bayangannya !!! Semakin jelas, semakin detail, kerut keriput di keningnya, rambut yang telah kelabu, suara yang semakin melemah.
Allahummaghfirlii dzunubi waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayaani shogiiraa


Diantara tetes air mata kerinduan.
Diiringi lagu "Bunda-Melly Goeslaw".
Melaka, 22 Desember 2014.
-Deasy Windayanti-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Mind map dan Outline (Ide 1)

Masih Rajin Menulis Diary? Kenapa Tidak!

Cincin Untuk Dilla (Bag 6)