Bertambah 1= Berkurang 1 ?





Alhamdulillahirabbil'alamin..
Alhamdulillah wasyukurillah..
Tiada kata lain yang patut diucapkan selain ucapan syukur yang membuncah kehadirat Ilahi Rabbi.
 Betapa cepat masa berlalu, seperti anak panah yang terlepas dari busurnya, melesat maju menembus bayu. Mungkin begitu, atau bahkan lebih laju.
Betapa tidak ? Sepertinya baru kemarin kita menyambut tahun baru 1 Januari, tiba-tiba sudah Ramadhan, Idhul fitri, tahun baru hijiriyah, & sampailah kita pada bulan ini. December,the last month of this year.
 Begitulah waktu, tak peduli kita sedang bersedih atau bahagia, waktu akan terus melaju, tak pernah berhenti sedetikpun. Bicara soal waktu jadi ingat QS Al Asr ayat 1-3 :وَالْعَصْرِ Demi masa.
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Dari surah ini kita bisa tahu bahwa masa sungguh singkat., seperti hari ini , tak terasa sudah 8 desember lagi.
Tak ada yang spesial hari ini, aku tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Kerja, makan, sholat, tidur, semuanya tetap sama seperti hari-hari yang lain. Hanya saja handphoneku hari ini sedikit lebih rame( karena biasanya sepi 😯)ya, sejak pagi ada banyak notification masuk dari fb tentang Ucapan-ucapan selamat dan doa-doa. Walaupun aku tahu sebagian besar ucapan-ucapan itu hanya karena ada fitur birthday reminder dalam fb, tapi aku yakin ada beberapa orang yang memang benar-benar hafal hari ulang tahunku.
Ah terima kasih semuanya, kalian benar-benar membuatku merasa tidak sendiri di dunia ini.

Berbicara tentang hari ulang tahun, sama dengan berbicara tentang sosok ibu. Betulkah ? Ya, bahkan dalam novel tarbiyah "Saya Tunggu Awak" karya Bonda Nor  dijelaskan bahwa ketika kita ulang tahun, maka seharusnya yang diberi hadiah, diberi ucapan selamat dan doa-doa adalah ibu, karena  dulu pada tanggal dan bulan yang sama , ibu telah berjuang melahirkan kita, hingga kita bisa merayakan ulang tahun hari ini.

Sebenarnya saya sudah berencana untuk telpon ibu petang nanti. Karna ini hari senin, kalau saya telpon pagi-pagi pasti ibu tengah bersiap-siap berangkat kerja, adik-adik prepare berangkat ke sekolah, Bapak juga pasti lagi repot-repotnya. Maka saya memutuskan untuk telpon ke rumah petang nanti saja. Eh tanpa disangka pukul 5 pagi ibu sudah telpon saya duluan. Sungguh awal, lebih awal dari bunyi alarm hp saya (saya setting alarm pukul 5.30 karena kebetulan hari ini kerja petang & disini adzan subuh sekitar jam 5.40 an).
Pukul 5 pagi berarti di Jombang masih pukul 4 pagi. Ya Ampun ibu.. cintamu memang yang terawal dalam hidupku. Huhu walaupun jauh, saya tahu pagi tadi sebenarnya ibu sangat repot, harus masak untuk sarapan, bangunkan adik-adik yang bandel, kadang harus "perang mulut" dua tiga kali baru bangun, "memaksa"mereka sholat subuh, menyiapkan perlengkapan sekolah mereka. Padahal pukul 6.30 pagi ibu harus sudah berangkat kerja.
Tapi sesibuk apapun seorang ibu, beliau akan selalu mengutamakan kebahagiaan anaknya. Karena Allah telah menganugerahkan rasa cinta yang tulus di hati setiap ibu.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini adalah ulang tahun paling sederhana dalam hidup saya. Tanpa cake, tanpa lilin, (walaupun ada beberapa birthday gift dari teman-teman terdekat)tapi tetap bermakna. Saya memang sengaja ingin sederhana, yang penting harus dapat something yang bermakna dari birthday tahun ini. Karena tahun ini adalah tahun yang paling penuh cobaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jatuh bangun mengumpulkan semangat, tertatih-tatih menguatkan hati saat ujian-ujian itu datang silih berganti.
Problem hidup yang datang berturut-turut mulai bulan 8 sampai akhir-akhir ini. Penghianatan, kekecewaan, janji semu, rasa bersalah yang belum hilang hingga detik ini, rasa sakit hati, salah paham sama kawan, masalah kerjaan, medical check up yang sempat bermasalah, belum lagi masalah curhatan adik-adik di kampung. Hemh, semuanya datang disaat yang sama. Ya, tahun 2014 ini memang benar-benar "mendewasakan" saya. Dalam kondisi tertentu rasanya sudah ingin give up saja. Mengakhiri semua perjuangan ini. Tapi, saat saya benar-benar jatuh dalam titik terendah, seakan tidak bisa bangun lagi, saat itulah perlahan-lahan tangan lembutNYA menguatkan. Hingga hari ini saya sudah bisa berdiri tegak dengan kaki saya sendiri, tanpa bayang-bayang masa lalu dan semua problem hidup itu.

Ulang tahun kelahiran. Usia bertambah 1 tahun. Umur ? bertambah ? atau berkurang ? Usia adalah berapa lama masa hidup yang SUDAH kita jalani. Sedangkan umur adalah berapa lama JATAH HIDUP kita di dunia ini.(definisi ini menurut versi saya sendiri ya 😊) Jadi ketika usia kita bertambah 1 tahun, maka secara otomatis umur kita juga berkurang 1 tahun. Artinya jatah hidup kita di dunia ini berkurang 1 tahun. 1 tahun lebih dekat dengan batas kehidupan (kematian). Jadi apakah ulang tahun perlu kita rayakan ? Pesta? Hura-hura? Bahagia umur kita berkurang 1 tahun ? Tenang-tenang saja 1 tahun lebih dekat dengan kematian ? Bukankah belum tentu saya akan berjumpa dengan 8 desember tahun depan ?

Huh, panjang sekali kan tulisan ini? Kalimatnya tidak rapi, ada beberapa paragraf yang nggak berkesinambungan, bahasanya campur-campur.Jadi boring bacanya, ? hehe 😁. (Harap maklum, saya sedang tertatih-tatih belajar menulis lagi, setelah beberapa tahun meninggalkan hobi ini) Jangan menyesal ya yang sudah terlanjur baca 😃.
 Ok , saya akan mengakhiri note ini. Sebenarnya makna ulang tahun hanya 2 kata. TERIMA KASIH. Ya, berterima kasih kepada ibu dan ayah atas segala pengorbanan beliau. Berterima kasih kepada adik-adik atas kebersamaan, keceriaan, senyum, tangisan, dan doa tulus kalian. Ah Meisy, Uky, mbak Winda sangat merindukanmu dek 😭.
Terima kasih kepada teman-teman di tanah air yang masih mengingat saya, masih caring, membagi semangat, dan juga nasihat.  (Hiks.. rindu kalian semua... , jadi tak sabar ingin cepat-cepat pulang kampung). Terima kasih kepada teman-teman di perantauan, keluarga kedua, sahabat suka duka yang selalu support saya. Terima kasih kepada orang-orang yang telah mengecewakan, menyakiti hati, karena mereka saya jadi dapat pelajaran hidup, bisa lebih kuat menghadapi tantangan masa depan. Terima kasih kepada orang-orang yang tulus menyayangi saya karena Allah. Semoga ukhuwah ini akan terus terjaga hingga berjumpa di JannahNYa. Dan terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT, terima kasih atas kesempatan hidup yang penuh makna ini Tuhan.
At least izinkan saya berterima kasih kepada semua teman-teman atas ucapan dan doa-doanya, baik yang dikirim di fb, sms , telpon,  atau sosmed lainnya, terlebih yang sudah mengucapkan secara langsung tadi. Semoga Allah mengabulkan doa-doa tulus kalian. Big hug for U all 😊.

Diantara mentari dhuha kota Melaka.
Senin, 8 Desember 2014.
-Deasy Windayanti-

Nb: pict ini adalah 1st gift yang sy terima dari sahabat saya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Mind map dan Outline (Ide 1)

Masih Rajin Menulis Diary? Kenapa Tidak!

Cincin Untuk Dilla (Bag 6)